Recovery
Karena semua direktori dan berkas disimpan di dalam memori utama dan disk, maka kita perlu
memastikan bahwa kegagalan pada sistem tidak menyebabkan hilangnya data atau data menjadi tidak
konsiten.
1. Pemeriksaan Rutin
Informasi direktori pada memori utama pada umumnya lebih up to date daripada informasi yang terdapat di disk dikarenakan penulisan dari informasi direktori cached ke disk tidak langsung terjadi pada saat setelah peng-update-an terjadi. Consistency checker membandingkan data yang terdapat di struktur direktori dengan blok-blok data pada disk, dan mencoba memperbaiki semua ketidak konsistensian yang terjadi akibat crash-nya komputer. Algoritma pengalokasian dan management ruang kosong menentukan tipe dari masalah yang ditemukan oleh checker dan seberapa sukses dalam memperbaiki masalah-masalah tersebut.
2. Back Up and Restore
Karena kadang-kadang magnetik disk gagal, kita harus memastikan bahwa datanya tidak hilang
selamanya. Karena itu, kita menggunakan program sistem untuk mem-back up data dari disk ke alat
penyimpanan yang lain seperti floopy disk, magnetic tape, atau optical disk. Pengembalian berkas-berkas yang hilang hanya masalah menempatkan lagi data dari back up data yang telah dilakukan.
Untuk meminimalisir penyalinan, kita dapat menggunakan informasi dari setiap masukan direktori
berkas. Umpamanya, jika program back up mengetahui bahwa back up terakhir dari berkas sudah selesai dan penulisan terakhir pada berkas dalam direktori menandakan berkas tidak terjadi perubahan maka berkas tidak harus disalin lagi. Penjadualan back up yang umum sebagai berikut:
• Hari 1: Salin ke tempat penyimpanan back up semua berkas dari disk, disebut sebuah full backup
• Hari 2: Salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 1, disebut
incremental backup.
• Hari 3: Salin ke tempat peyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 2.
• Hari N: salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari N-1, lalu kembali
ke hari 1.
Keuntungan dari siklus backup ini adalah kita dapat menempatkan kembali berkas mana pun yang tidak sengaja terhapus pada waktu siklus dengan mendapatkannya dari back up hari sebelumnya. Panjang dari siklus disetujui antara banyaknya tempat penyimpanan backup yang diperlukan dan jumlah hari kebelakang dari penempatan kembali dapat dilakukan.
Karena semua direktori dan berkas disimpan di dalam memori utama dan disk, maka kita perlu
memastikan bahwa kegagalan pada sistem tidak menyebabkan hilangnya data atau data menjadi tidak
konsiten.
1. Pemeriksaan Rutin
Informasi direktori pada memori utama pada umumnya lebih up to date daripada informasi yang terdapat di disk dikarenakan penulisan dari informasi direktori cached ke disk tidak langsung terjadi pada saat setelah peng-update-an terjadi. Consistency checker membandingkan data yang terdapat di struktur direktori dengan blok-blok data pada disk, dan mencoba memperbaiki semua ketidak konsistensian yang terjadi akibat crash-nya komputer. Algoritma pengalokasian dan management ruang kosong menentukan tipe dari masalah yang ditemukan oleh checker dan seberapa sukses dalam memperbaiki masalah-masalah tersebut.
2. Back Up and Restore
Karena kadang-kadang magnetik disk gagal, kita harus memastikan bahwa datanya tidak hilang
selamanya. Karena itu, kita menggunakan program sistem untuk mem-back up data dari disk ke alat
penyimpanan yang lain seperti floopy disk, magnetic tape, atau optical disk. Pengembalian berkas-berkas yang hilang hanya masalah menempatkan lagi data dari back up data yang telah dilakukan.
Untuk meminimalisir penyalinan, kita dapat menggunakan informasi dari setiap masukan direktori
berkas. Umpamanya, jika program back up mengetahui bahwa back up terakhir dari berkas sudah selesai dan penulisan terakhir pada berkas dalam direktori menandakan berkas tidak terjadi perubahan maka berkas tidak harus disalin lagi. Penjadualan back up yang umum sebagai berikut:
• Hari 1: Salin ke tempat penyimpanan back up semua berkas dari disk, disebut sebuah full backup
• Hari 2: Salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 1, disebut
incremental backup.
• Hari 3: Salin ke tempat peyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari 2.
• Hari N: salin ke tempat penyimpanan lain semua berkas yang berubah sejak hari N-1, lalu kembali
ke hari 1.
Keuntungan dari siklus backup ini adalah kita dapat menempatkan kembali berkas mana pun yang tidak sengaja terhapus pada waktu siklus dengan mendapatkannya dari back up hari sebelumnya. Panjang dari siklus disetujui antara banyaknya tempat penyimpanan backup yang diperlukan dan jumlah hari kebelakang dari penempatan kembali dapat dilakukan.
Komentar